
Kalau kamu pernah scroll Instagram dan nemu gambar orang tersenyum lebar sambil melakukan hal absurd dan gelap, bisa jadi kamu lagi liat karya Joan Cornellà. Seniman asal Spanyol ini dikenal dengan gaya visual yang unik: warna cerah, karakter tanpa ekspresi wajah yang realistis, dan cerita visual yang bikin orang ketawa geli campur ngeri. Gaya ini ngebuat dia jadi salah satu ilustrator paling viral di dunia digital. Tapi, siapa sih Joan Cornellà? Dan kenapa karyanya bisa bikin kita ketawa sambil mikir keras? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Siapa Joan Cornellà Itu?
Joan Cornellà Vázquez lahir di Barcelona, Spanyol, tahun 1981. Awalnya dia kuliah di jurusan seni rupa dan sempat kerja di beberapa media sebagai ilustrator. Tapi namanya mulai naik setelah dia sering ngepost ilustrasi strip yang absurd dan gelap ke media sosial.
Joan Cornellà gak cuma seniman yang jago gambar, tapi juga jago menyampaikan kritik sosial dengan cara yang nggak biasa. Karyanya keliatan simpel—bahkan mirip komik anak-anak—tapi isi dan pesannya bisa nyentil banget.
Ciri Khas Karya Joan Cornellà
Nah, sebelum kita bahas beberapa karya ikoniknya, kita intip dulu elemen-elemen khas yang sering muncul di karya Joan:
🎨 Warna-warna cerah dan flat – Palet warna Joan Cornellà tuh kayak permen, cerah, rame, dan ngingetin sama komik tahun 60-an.
😐 Ekspresi karakter yang kaku – Karakter-karakternya hampir selalu senyum, tapi senyumnya kosong dan ngenes. Gak ada emosi yang beneran hidup, justru itu yang bikin creepy dan lucu di saat bersamaan.
🪓 Kekerasan yang absurd – Kematian mendadak, mutilasi, bunuh diri, atau tragedi sosial lainnya sering muncul di karyanya. Tapi cara penyampaiannya tuh absurd banget, sampai kadang kamu nggak tahu harus ketawa atau sedih.
🧠 Kritik sosial yang tajam – Dari isu mental health, konsumerisme, rasisme, sampai ketergantungan terhadap teknologi, semua dibahas Joan dengan gaya visual yang sarkastik.
Karya-Karya Ikonik Joan Cornellà
Sekarang kita bahas beberapa karyanya yang paling sering berseliweran di internet:
1. Selfie dan Eksistensi Diri
Salah satu tema favorit Cornellà adalah obsesi manusia sama eksistensi digital. Ada satu karya di mana seseorang memutilasi tubuhnya sendiri demi dapet foto yang “unik” buat diposting. Konyol? Iya. Relevan? Banget.
Kita hidup di era di mana orang rela ngelakuin hal ekstrem demi likes. Joan cuma memperbesar absurditas itu ke level paling ekstrim.
2. Kaki Palsu Jadi Roket
Salah satu strip-nya menggambarkan orang yang kehilangan kaki, lalu pakai kaki palsu yang ternyata bisa terbang kayak roket. Ending-nya? Dia meledak. Konyol, nggak masuk akal, tapi penuh metafora—tentang harapan palsu, teknologi yang nggak selalu solutif, dan ekspektasi yang nabrak kenyataan.
3. Senyum Itu Wajib
Banyak banget karyanya yang mengkritik budaya “toxic positivity”—di mana kita dipaksa buat selalu terlihat bahagia. Karakter di komiknya sering kali senyum sambil ngalamin hal-hal mengerikan, kayak kecelakaan, kekerasan, atau penindasan.
Ini kayak nyindir masyarakat modern yang selalu dituntut untuk tampil bahagia di media sosial, padahal realitanya beda banget.
4. Sapi, Konsumerisme, dan Daging
Joan juga pernah bikin karya tentang industri daging yang sadis. Ada strip di mana seorang pria potong kakinya sendiri, lalu dijual di pasar kayak daging biasa. Ini sindiran keras buat budaya konsumtif dan gimana kita menormalkan kekerasan demi kenyamanan.
Pameran dan Jejak Global
Meskipun karyanya penuh kekerasan absurd, Joan Cornellà punya penggemar di mana-mana. Dia udah ngadain pameran solo di kota-kota besar kayak Hong Kong, New York, Tokyo, London, dan juga beberapa kali mampir ke Jakarta dan Bangkok.
Di tiap pameran, karya Joan biasanya dipajang besar-besaran di galeri putih bersih. Kontras banget sama isi gambarnya yang “jorok” secara moral. Tapi justru itu yang bikin seni Joan jadi pengalaman visual yang nggak biasa.
Kritik dan Kontroversi
Tentu aja, karya Joan Cornellà bukan tanpa kritik. Banyak yang bilang karyanya terlalu kasar, sadis, bahkan ofensif. Tapi Joan sendiri bilang kalau tujuannya adalah buat menyindir dan memancing refleksi.
Menurut dia, humor yang gelap bisa jadi alat buat mengkritisi dunia yang absurd ini. Dan kalau orang tersinggung, itu bagian dari proses berpikir juga.
Kenapa Joan Cornellà Bisa Begitu Populer?
✔️ Mudah dipahami tapi dalam maknanya – Meskipun tanpa dialog, strip-nya bisa dimengerti siapa aja, dari berbagai budaya.
✔️ Visual yang khas dan gampang diingat – Warna dan karakternya unik, langsung nempel di kepala.
✔️ Pas buat era digital – Format komik strip-nya cocok banget buat dikonsumsi di medsos. Nggak butuh waktu lama buat ngelihat satu karya, tapi mikirnya bisa seharian.
✔️ Humor gelap itu candu – Buat sebagian orang, ketawa dalam rasa bersalah itu seru. Karya Joan bikin kita ngerasa itu: “Gue nggak tahu harus ketawa atau ngeri.”
Seni yang Bikin Lo Gak Nyaman, Tapi Tetap Lo Liat
Karya Joan Cornellà itu kayak bercermin di kaca retak. Kita ngeliat diri sendiri, tapi lewat sudut pandang yang udah dibengkokin. Senyuman palsu, kebodohan kolektif, dan absurditas hidup modern semuanya diramu dalam warna-warna ceria.
Kalau kamu suka seni yang nggak biasa, yang bisa bikin kamu mikir sambil ngakak kecut, Joan Cornellà wajib masuk list. Jangan heran kalau habis ngelihat karyanya, kamu jadi bertanya-tanya: “Gue barusan ketawa… tapi kenapa agak ngeri ya?”