Lukisan Mona Lisa bukan sekadar lukisan, melainkan sebuah mahakarya yang menyimpan sejuta misteri dan pesona yang tak pernah pudar oleh waktu. Karya legendaris Leonardo da Vinci ini telah menjadi ikon seni dunia sejak abad ke-16 dan terus memikat perhatian jutaan pasang mata dari berbagai generasi.
Dilukis dengan teknik cat minyak, Mona Lisa kini menjadi koleksi kebanggaan pemerintah Prancis dan dipajang secara permanen di Museum Louvre, Paris. Lukisan ini menampilkan sosok perempuan dengan potret setengah badan berlatar lanskap buram yang memancarkan aura tenang, sekaligus penuh teka-teki. Bahkan, kritikus seni David Carrier dalam bukunya Museum Skepticism menyebut Mona Lisa sebagai lukisan paling terkenal sepanjang sejarah peradaban manusia.
Awal Mula Pembuatan Mona Lisa
Leonardo da Vinci mulai menggarap lukisan Mona Lisa sekitar tahun 1503. Proses pengerjaannya diyakini berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan penuh ketelitian. Hal ini terlihat dari tekstur permukaannya yang sangat halus dan detail yang nyaris tanpa cela.
Setelah Leonardo wafat pada tahun 1519, lukisan ini ditemukan di studionya. Tak lama kemudian, Mona Lisa diakuisisi oleh Raja Francis I dan menjadi bagian dari koleksi kerajaan Prancis. Pada masa itu, lukisan ini mulai dipamerkan secara terbatas di galeri semi-publik di Fontainebleau.
Asal-usul Nama Mona Lisa
Nama “Mona Lisa” pertama kali dikenal luas melalui tulisan Giorgio Vasari dalam biografi Leonardo da Vinci yang terbit 31 tahun setelah sang maestro meninggal dunia. Vasari menyebut bahwa perempuan dalam lukisan tersebut adalah Lisa Gherardini, istri seorang saudagar kaya dari Florence.
Dalam bahasa Italia, “Mona” berarti “Nyonyaku”, sehingga Mona Lisa dapat diartikan sebagai “Nyonya Lisa”. Selain itu, lukisan ini juga dikenal dengan nama La Gioconda yang berarti “wanita ceria”. Meski ekspresi senyumnya terlihat misterius, kedua nama ini akhirnya diterima secara luas sejak abad ke-19.
Dipajang di Museum Louvre
Sebelum akhirnya menghiasi Louvre, Mona Lisa sempat disimpan di kamar Napoleon Bonaparte pada sekitar tahun 1800. Empat tahun kemudian, tepatnya tahun 1804, lukisan ini resmi dipajang di Grand Gallery of the Louvre, yang kini menjadi bagian utama dari Museum Louvre.
Sejak saat itu, Mona Lisa menjelma sebagai magnet utama bagi para pengunjung museum dari seluruh dunia.
Pencurian yang Menggemparkan Dunia
Peristiwa mengejutkan terjadi pada tahun 1911 ketika Mona Lisa dicuri dari Museum Louvre. Pelakunya adalah Vincenzo Peruggia, seorang pekerja museum yang menyembunyikan lukisan tersebut selama dua tahun di Paris sebelum membawanya ke Italia.
Aksi Peruggia akhirnya terbongkar saat ia mencoba menjual lukisan itu kepada Mario Fratelli, pemilik galeri di Florence. Fratelli segera melapor kepada direktur Galeri Uffizi, Giovanni Poggi. Mona Lisa pun berhasil diamankan dan sempat dipamerkan di beberapa kota di Italia sebelum dikembalikan ke Louvre pada tahun 1913.
Peristiwa pencurian ini justru semakin melambungkan popularitas Mona Lisa ke tingkat yang lebih tinggi.
Kunjungi juga: Agen Bali777
Menjadi Target Aksi Vandalisme

Tak hanya pernah dicuri, Mona Lisa juga beberapa kali menjadi sasaran vandalisme. Setidaknya ada empat insiden perusakan yang tercatat dalam sejarah.
Serangan pertama terjadi pada tahun 1956 ketika lukisan ini disiram cairan asam saat dipamerkan di Montauban. Pada tahun 1974, kaca pelindungnya disemprot cat merah saat dipamerkan di Museum Nasional Tokyo. Kemudian pada 2008, seorang pengunjung melemparkan cangkir terakota ke arah lukisan tersebut. Beruntung, Mona Lisa tetap aman berkat perlindungan kaca antipeluru.
Aksi vandalisme terbaru terjadi pada tahun 2022, ketika seorang pengunjung menyamar sebagai perempuan dan melemparkan kue ke arah lukisan saat berada di Museum Louvre. Sekali lagi, sistem pengamanan berhasil mencegah kerusakan pada mahakarya tersebut.
Demikian adalah ulasan tentang sejarah lukisan Mona Lisa yang sangat menarik untuk diketahui. Untuk informasi lainnya, kalian bisa mengunjungi artikel yang kami sediakan di halaman blog kami.

