Choi Jeong Hwa Ketika Barang Murah Jadi Karya Seni Spektakuler

choi jeong hwa
choi jeong hwa

Kalau kamu pernah lihat instalasi seni raksasa dari ember plastik, tirai manik-manik, atau bahkan teko murah yang tiba-tiba berubah jadi karya seni super megah—kemungkinan besar kamu lagi ngelihat karya dari Choi Jeong Hwa, seniman nyentrik asal Korea Selatan.

Choi Jeong Hwa dikenal sebagai sosok yang suka bikin karya seni penuh warna, ceria, dan sering pakai benda-benda sehari-hari yang sering kita anggap remeh. Tapi jangan salah, justru dari benda-benda itulah dia menciptakan karya seni yang ngasih kita perspektif baru soal keindahan, budaya populer, dan konsumsi massal.

Di artikel ini, kita bakal bahas siapa sih Choi Jeong Hwa, apa aja ciri khas karyanya, dan kenapa karyanya relevan banget di era modern yang serba instan dan konsumtif. Yuk, kenalan lebih dekat dengan seniman satu ini!

Siapa Choi Jeong Hwa?

Choi Jeong Hwa lahir tahun 1961 di Korea Selatan. Dia belajar desain industri di Hongik University, tapi sejak awal dia udah tertarik banget sama seni yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Alih-alih fokus ke galeri elit dan bahan-bahan mahal, dia justru pengen membawa seni ke ruang publik dan pakai bahan yang semua orang bisa temuin di pasar: plastik, kain, mainan anak-anak, hingga peralatan rumah tangga. Menurut Choi, keindahan itu bukan soal harga atau status sosial, tapi soal bagaimana kita melihat dan memaknai benda di sekitar kita.

Gaya Karya Choi Jeong Hwa: Meriah, Gede, dan Nyentil

Kalau harus milih tiga kata buat mendeskripsikan karya Choi Jeong Hwa, mungkin kata yang pas adalah: meriah, besar, dan nyentil.

Karya-karyanya sering banget berukuran raksasa—mulai dari balon bunga raksasa, dinding dari panci plastik, sampai pohon warna-warni dari lampu LED. Semuanya punya satu benang merah: visual yang super mencolok tapi penuh makna.

Warna-warna cerah seperti merah, kuning, hijau neon, pink, dan ungu mendominasi karyanya. Tapi jangan kira ini cuma buat lucu-lucuan. Di balik keceriaan visual itu, ada kritik sosial soal budaya konsumtif, industri massal, dan standar kecantikan yang dibentuk oleh iklan dan kapitalisme.

Karya-Karya Ikonik Choi Jeong Hwa

1. “Happy Happy” (2009)

Salah satu instalasi paling dikenal dari Choi. Bayangin dinding besar yang dipenuhi benda plastik warna-warni—mulai dari mangkuk, piring, teko, sampai mainan. Semuanya disusun jadi mozaik raksasa yang bikin mata nggak bisa berhenti menatap.

“Happy Happy” bukan cuma soal kebahagiaan warna-warni, tapi juga tentang kontras antara keindahan visual dan kenyataan pahit soal sampah plastik dan konsumsi massal.

2. “Flower Chandelier”

Karya ini berupa lampu gantung besar yang terbuat dari bunga plastik. Cantik banget kalau dilihat dari bawah. Tapi lagi-lagi, Choi ngingetin kita bahwa yang terlihat indah belum tentu alami. Di balik bentuknya yang mempesona, dia mengajak kita mikir soal keindahan palsu dan buatan.

3. “Breathing Flower”

Balon bunga raksasa yang dipasang di ruang publik, dan bisa “bernafas”—mengembang dan mengempis pelan. Karya ini sempat dipajang di Venice Biennale dan beberapa kota besar di Asia. Simbol dari kehidupan dan harapan, tapi juga kritik terhadap alam yang mulai tergantikan oleh versi plastiknya.

4. “Plastic Paradise”

Sesuai namanya, instalasi ini terdiri dari lautan benda plastik murah yang disusun dengan rapi dan artistik. Menariknya, orang bisa masuk ke dalam dan merasakan sensasi “surga plastik.” Lucu tapi juga absurd, karena kita disuruh mikir ulang: apa benar kita lagi menikmati surga, atau justru terjebak dalam neraka konsumerisme?

Filosofi di Balik Karya-Karya Choi Jeong Hwa

Choi percaya bahwa “seni adalah kehidupan dan kehidupan adalah seni.” Jadi menurut dia, nggak ada batas antara seni tinggi dan barang murah. Dia justru pengen menghapus batas itu dan ngajak kita buat ngeliat keindahan dari benda-benda yang biasa aja.

Selain itu, dia juga ingin mengajak orang menikmati seni tanpa takut atau merasa “nggak ngerti.” Makanya dia pilih bahan-bahan yang akrab dan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Biar semua orang—anak-anak sampai kakek-nenek—bisa ikut ngerasain keseruannya.

Karya Choi Jeong Hwa di Ruang Publik

Salah satu hal keren dari Choi adalah dia nggak cuma pengen pameran di galeri mewah. Dia justru sering banget bikin karya di ruang terbuka: taman kota, stasiun, mall, dan ruang publik lainnya. Ini sejalan banget sama visinya buat “membawa seni ke masyarakat luas.”

Karyanya pernah tampil di:

  • Venice Biennale

  • Gwangju Biennale

  • Jakarta Biennale

  • Museum of Contemporary Art Tokyo

  • dan banyak kota besar lainnya.

Choi Jeong Hwa, Sang Penjahit Warna-Warni Kehidupan

Choi Jeong Hwa bukan sekadar seniman kontemporer biasa. Dia adalah pengingat bahwa seni itu nggak harus mahal atau rumit. Lewat plastik, rotan, manik-manik, dan benda-benda sederhana, dia berhasil bikin kita tertawa, mikir, bahkan merasa “tersentil.”

Di tengah dunia yang makin konsumtif, karya Choi Jeong Hwa muncul kayak pelangi—indah tapi juga penuh pesan. Dia ngajarin kita untuk melihat keindahan dalam hal-hal sederhana, dan mempertanyakan makna di balik benda yang kita konsumsi tiap hari.

Jadi lain kali kamu lihat ember plastik warna-warni atau teko murah di pasar, coba deh bayangin: kalau itu di tangan Choi Jeong Hwa, mungkin bisa jadi karya seni kelas dunia!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top