
Kalau kamu anak 90-an atau pernah nongkrongin kios majalah waktu kecil, pasti udah nggak asing sama nama satu ini—Tatang Suhenra, alias Tatang S.. Beliau adalah salah satu dewa komik Indonesia yang sukses bikin anak-anak (dan orang dewasa juga) senyum-senyum sendiri di pojokan karena baca komiknya yang absurd, nyeleneh, tapi ngena banget.
Karya Tatang S bukan cuma sekadar gambar lucu doang, tapi juga jadi representasi budaya pop Indonesia yang khas banget. Komik-komiknya kerap menghiasi majalah legendaris seperti Kompas, Ananda, dan Anak-Anak Kita. Tapi yang paling bikin namanya nempel kuat di kepala banyak orang adalah serial ikoniknya: Si Tolol dan Panji Koming.
Nah, daripada penasaran, yuk kita kulik bareng-bareng karya-karya Tatang S yang nggak pernah basi meski udah puluhan tahun lewat!
Tatang S: Sang Maestro Komik Satir Indonesia
Tatang S bukan cuma seniman, tapi juga seorang pengamat sosial yang jeli banget. Lewat karakter-karakter absurd ciptaannya, ia berhasil menyuarakan kritik sosial dengan cara yang ringan, lucu, dan kadang bikin kita mikir dua kali. Karakter ciptaannya seringkali terlihat “bodoh” atau “konyol”, tapi justru di situlah letak cerdasnya.
Dia sendiri mulai dikenal di era 80-an sampai 90-an, saat dunia komik Indonesia lagi panas-panasnya. Dan di tengah banjir komik luar negeri, Tatang S tetap konsisten ngasih kita cerita-cerita lokal dengan rasa yang otentik.
Panji Koming: Sang Ksatria dari Majalah Kompas
Salah satu karya paling legendaris Tatang S adalah Panji Koming. Komik strip ini hadir rutin di harian Kompas dan jadi hiburan wajib banyak orang tiap pagi. Ceritanya berlatar kerajaan Majapahit, tapi diisi dengan joke modern dan kritik sosial yang dibungkus rapi.
Karakter utamanya, Panji Koming, adalah seorang pendekar nyentrik yang seringkali jadi saksi dari kelakuan absurd para bangsawan, pejabat, atau rakyat biasa. Lewat dialog jenaka dan visual yang khas, Tatang S mengajak pembacanya tertawa sekaligus merenung.
Dan yang paling ikonik dari Panji Koming adalah kutipan penutupnya:
🗣️ “Tapi alangkah lebih baik bila kita menyerahkannya kepada yang berwajib.”
Siapa sih yang nggak kangen sama kalimat ini?
Si Tolol: Lucu, Tapi Satirnya Nyelekit
Kalau kamu pernah baca komik strip Si Tolol, kamu pasti tahu kenapa karakter ini bisa dibilang jenius dalam kebodohannya. Si Tolol bukan cuma tokoh konyol tanpa arah, tapi dia jadi media buat menyampaikan pesan moral, kritik sosial, bahkan sindiran politik dengan cara yang ringan.
Gaya gambarnya sederhana banget, hampir kayak doodle, tapi ekspresinya kuat. Ini menunjukkan bahwa kualitas sebuah komik nggak harus diukur dari teknik menggambar realistis, tapi dari isi dan penyampaian pesannya.
Ciri Khas Gaya Gambar Tatang S
✔️ Minimalis Tapi Berkarakter
Tatang S nggak pernah neko-neko soal gaya gambar. Garis-garis sederhana, ekspresi yang over-the-top, dan background yang minimalis jadi andalan. Tapi anehnya, justru ini yang bikin komiknya gampang dikenali dan disukai.
✔️ Dialog Cerdas dan Lucu
Salah satu kekuatan utama Tatang S adalah kemampuan dia bikin dialog yang “nggak biasa”. Bahasa yang dipakai seringkali campur-campur antara klasik dan modern, bahkan kadang ada bahasa Jawa, Sunda, atau Betawi yang masuk dengan natural.
✔️ Humor Satir
Meskipun kocak, humor dalam karya Tatang S itu dalam. Banyak sindiran tajam terhadap isu sosial, birokrasi, politik, dan budaya yang dikemas secara satir dan aman dikonsumsi segala usia.
Karya Lain yang Pernah Muncul
Selain Panji Koming dan Si Tolol, Tatang S juga pernah bikin beberapa karya yang nggak kalah menarik:
🔸 Gundala Anak Sekolah – Versi lucu-lucuan dari superhero Indonesia yang disesuaikan dengan dunia pelajar.
🔸 Dokter Hantu – Komik iseng yang penuh humor gelap, bercerita tentang dokter yang aneh tapi penuh pelajaran hidup.
🔸 Komik strip di berbagai majalah anak dan umum – Termasuk di majalah Ananda, Bobo, dan banyak lagi.
Pengaruh Tatang S di Dunia Komik Indonesia
Nggak bisa dipungkiri, Tatang S jadi pelopor komik strip Indonesia dengan gaya khas dan konten lokal. Di tengah gempuran manga dan komik superhero luar negeri, dia tetap berdiri tegak dengan identitas Indonesia-nya.
Banyak komikus muda yang terinspirasi dari gaya Tatang S, terutama dalam hal penyampaian kritik sosial lewat humor. Bahkan, beberapa dosen seni dan sastra mengkaji karya-karya beliau karena dianggap punya kedalaman naratif dan relevansi budaya yang tinggi.
Kenapa Karya Tatang S Masih Relevan?
-
Kritik Sosial yang Timeless – Apa yang dikritik Tatang S di tahun 90-an, kayaknya masih relevan buat tahun 2020-an. Korupsi, birokrasi lambat, rakyat yang apatis, sampai kelakuan elite politik—semuanya masih kejadian.
-
Humor yang Nggak Pernah Basi – Gaya bercandanya itu lho, nyampe banget. Meskipun kita hidup di era digital sekarang, jokes-nya tetap mengena.
-
Nilai Edukatif yang Diselipkan Diam-diam – Banyak pelajaran moral yang bisa kita ambil dari komik-komik Tatang S. Mulai dari pentingnya kejujuran, semangat gotong royong, sampai keberanian melawan ketidakadilan.
Yuk Hargai dan Hidupkan Lagi Komik Lokal!
Tatang S adalah legenda yang karyanya layak dihargai dan terus dikenalkan ke generasi baru. Komiknya bukan cuma buat hiburan, tapi juga jadi jendela budaya dan cerminan kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan gaya yang ringan dan lucu, beliau berhasil menyampaikan hal-hal serius tanpa harus bikin dahi berkerut.
Jadi, buat kamu yang belum pernah baca karya Tatang S, buruan cari versi digitalnya atau koleksi cetaknya di toko buku bekas. Dan buat kamu yang dulu pernah baca, coba deh nostalgia lagi. Siapa tahu kamu menemukan makna baru yang dulu belum kamu sadari.