
Kalau ngomongin lukisan yang punya makna dalem, penuh kritik sosial, dan bikin kita mikir ulang tentang kondisi bangsa, lukisan “Tikus dalam Burung Garuda” karya Rokhyat nggak boleh dilewatin. Karya ini nggak cuma sebatas gambar yang artistik, tapi juga menyuarakan suara rakyat yang udah lama gerah sama kondisi sosial-politik di negeri ini. Beneran deh, lukisan satu ini kaya banget akan makna!
Jadi, buat kamu yang penasaran sama lukisan ini, siapa sih Rokhyat, apa aja makna terselubung di balik lukisannya, dan kenapa bisa jadi simbol kritik yang begitu tajam, yuk kita kupas tuntas di artikel ini!
Siapa Sih Rokhyat?
Sebelum kita bahas ke lukisannya, kita kenalan dulu sama pelukisnya, yaitu Rokhyat. Dia adalah salah satu seniman Indonesia yang terkenal dengan karya-karya kritik sosialnya. Karya-karyanya banyak mengangkat realita masyarakat yang kadang suka ditutup-tutupi. Kalau ada sesuatu yang nggak beres, Rokhyat lebih milih buat nyalurin keresahannya lewat seni lukis.
Rokhyat ini tipe seniman yang nggak segan-segan menyentil, bahkan membuka mata banyak orang lewat goresan kuasnya. Salah satu masterpiece yang paling sering dibahas adalah “Tikus dalam Burung Garuda”, yang sampai sekarang masih relevan banget, apalagi kalau kita lihat kondisi sosial-politik di Indonesia.
Sekilas Tentang Lukisan “Tikus dalam Burung Garuda”
Apa yang Dilukiskan?
Kalau kamu lihat lukisan ini, yang paling mencolok tentu gambar Burung Garuda, yang jadi lambang negara Indonesia. Tapi yang bikin kaget, badan Garuda itu dipenuhi sama tikus-tikus! Ada yang ngumpet, ada yang nongkrong santai, bahkan ada yang kelihatan kayak lagi atur-atur si Garuda itu sendiri. Serem, ya?
Ini jelas bukan lukisan biasa. Rokhyat nggak asal gambar. Dia mau kasih pesan yang dalam tentang bagaimana kekuasaan yang harusnya mulia, adil, dan melindungi rakyat justru dikuasai oleh segelintir orang rakus, yang diibaratkan sebagai tikus.
Makna Simbolik di Balik Lukisan
1. Burung Garuda
Garuda di sini jelas simbol negara Indonesia. Di lambang negara kita, Garuda menggambarkan kekuatan, keberanian, dan kemuliaan bangsa. Seharusnya, Garuda itu bebas terbang tinggi, melindungi, dan membawa kesejahteraan buat rakyatnya.
2. Tikus-Tikus
Tikus sering diasosiasikan dengan kerakusan, pencuri, perusak, dan mereka yang nggak tahu diri. Dalam lukisan ini, tikus-tikus itu adalah oknum-oknum yang korup, yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Mereka masuk ke dalam tubuh Garuda, seolah-olah mengontrol negara dari dalam, membuat sistemnya sakit, pincang, dan nggak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
3. Burung Garuda yang Loyo
Kalau diperhatikan, Garuda di sini nggak kelihatan gagah. Dia justru tampak lemah, lesu, dan seperti kehilangan kekuatannya. Ini gambaran dari negara yang sudah terlalu lama dikendalikan oleh mereka yang serakah, sampai-sampai kekuatannya habis, nggak punya energi buat rakyatnya sendiri.
Pesan Moral dari Lukisan “Tikus dalam Burung Garuda”
Lukisan ini nggak cuma buat dinikmatin keindahannya, tapi juga buat mengajak kita merenung. Apa yang Rokhyat mau sampaikan?
-
Kritik terhadap Korupsi Tikus-tikus itu melambangkan para koruptor. Mereka ada di mana-mana, ngumpet di balik jabatan, nyari celah buat ngisep kekayaan negara. Mereka merusak sistem yang seharusnya bersih dan adil.
-
Negara yang Dirampok dari Dalam Rokhyat seakan-akan bilang, “Negara kita tuh hebat, kuat, tapi sekarang malah dimanfaatin buat kepentingan pribadi sebagian orang!” Sedih banget nggak sih?
-
Ajakan buat Sadar dan Peduli Lukisan ini bukan cuma nyindir pejabat, tapi juga mengajak kita buat lebih kritis, peduli sama apa yang terjadi di sekitar, dan jangan cuek kalau lihat ada yang nggak beres.
Kenapa Lukisan Ini Tetap Relevan Sampai Sekarang?
Yang bikin lukisan “Tikus dalam Burung Garuda” karya Rokhyat ini istimewa adalah pesannya yang nggak lekang oleh waktu. Dari dulu sampai sekarang, isu korupsi, ketidakadilan, dan kekuasaan yang disalahgunakan masih aja terjadi. Lukisan ini nggak pernah basi, malah makin terasa nyess di hati kalau lihat berita-berita tentang skandal-skandal besar yang merugikan rakyat kecil.
Gaya Melukis Rokhyat yang Khas
Secara teknis, Rokhyat punya gaya melukis yang tajam, penuh detil, dan realistis. Walaupun sarat simbol, lukisan-lukisannya tetap mudah dipahami oleh orang awam. Warna-warna yang dia pakai di lukisan ini juga nggak asal pilih, ada dominasi warna gelap yang menggambarkan suasana suram, tapi tetap ada warna emas di Garuda yang menunjukkan harapan buat bangkit.
Dampak dan Apresiasi Terhadap Karya Ini
Lukisan ini pernah dipamerkan di berbagai acara seni rupa, juga sering dijadiin bahan diskusi di komunitas seniman maupun aktivis sosial. Banyak yang terinspirasi buat bikin karya serupa, entah dalam bentuk mural, komik, atau poster kampanye anti korupsi.
Bahkan, beberapa aktivis anti korupsi sempat menjadikan lukisan ini sebagai ikon perlawanan terhadap praktik korupsi di Indonesia. Keren, kan?
Fakta Menarik Tentang Lukisan “Tikus dalam Burung Garuda”
🎨 Dibuat dengan Emosi Mendalam
Rokhyat disebut-sebut melukis karya ini dalam suasana hati yang penuh kemarahan dan kekecewaan karena melihat situasi negara yang carut-marut.
🎨 Pernah Dicekal?
Ada cerita kalau lukisan ini sempat menuai kontroversi, karena dianggap terlalu berani dalam mengkritik pemerintah. Tapi, justru dari situ popularitas lukisan ini makin naik!
🎨 Menginspirasi Generasi Muda
Banyak pelukis muda dan mahasiswa seni yang tertarik membuat reinterpretasi dari lukisan ini, baik dalam bentuk digital art, mural di tembok kota, sampai grafiti.
Karya Rokhyat yang Nggak Pernah Kehilangan Suara
Lukisan “Tikus dalam Burung Garuda” karya Rokhyat adalah simbol keberanian dan kritik tajam terhadap ketidakadilan sosial. Lewat karya ini, Rokhyat mengingatkan kita bahwa bangsa yang besar bisa jatuh kalau pemimpinnya serakah dan nggak jujur.
Karya ini ngajarin bahwa seni nggak cuma buat dinikmatin keindahannya, tapi juga jadi senjata buat menyuarakan kebenaran. Jadi, yuk, jangan cuma jadi penikmat! Kita juga bisa ikut menyuarakan keadilan, entah lewat seni, tulisan, atau tindakan nyata!
FAQ Tentang Lukisan “Tikus dalam Burung Garuda” Karya Rokhyat
Q: Apa pesan utama dari lukisan ini?
A: Pesan utamanya adalah kritik keras terhadap korupsi dan oknum-oknum yang merusak negara dari dalam.
Q: Kenapa menggunakan simbol tikus?
A: Karena tikus sering dianggap simbol kerakusan, perusak, dan pencuri, cocok buat menggambarkan koruptor.
Q: Apakah karya ini masih relevan?
A: Banget! Isu yang diangkat Rokhyat dalam lukisan ini masih terjadi di berbagai sektor pemerintahan dan masyarakat.
Kalau kamu punya pendapat lain tentang karya ini, atau mau diskusi tentang seni kritik sosial lainnya, yuk share di kolom komentar! 🎨🔥